@Crossiant :
Hak cipta lagu tersebut tidak ada pada sayaa~~ *ditimpukin*
AKHIRNYA! Bagian terakhir Chapter 2~~ X3 *sok dramatis, digamparin*
Enjoy and Please Criticize Me~ ^'^
----------------------------------
Part 2.8 (END) Flashbacks And Another Mystery
Waktu berjalan mundur.
------------1 Minggu yang lalu---------------
Tokyo City. 01.00 A.M. Cuaca : Berkabut/Hujan
Shadow2 mulai berkeliaran di jalanan. Orang2 berlarian kemana2. Saat itu Tokyo menjadi medan perang. Seorang Pria menarik Istrinya keluar dari rumah mereka. Mereka adalah Kaori dan Kojiro Shouji. Tiba2 mereka diserang dari belakang oleh sekelompok shadow. Tidak dapat mempertahankan diri, suami-istri itu akhirnya pasrah.Shadow2 itu melahap mereka. Seakan diberikan pencerahan, Kojiro mendengar sebuah suara.
??? : Belum berakhir…..
Dia tersadar, tapi Kaori sudah menghilang. Sekarang yang ada di pikirannya hanya satu.
Balas Dendam.
Waktu berputar kembali, sekarang mereka berada di Underground Tunnel. Para Anggota S.E.E.S; Seta, dan Teman2nya terdiam. Seta terlihat pucat, dia baru saja mendengar bagaimana Ibunya mati. Dia memegang kepalanya.
Seta : ……. Jadi begitu……..
Yang Lain : …………….
Kojiro : *menutupi matanya dengan tangan* Ha…..hahaha….. Maaf, aku sudah gagal sebagai ayahmu…..
Kojiro jelas2 terlihat menangis, Seta terdiam. Lalu diapun membulatkan tekadnya.
Seta : Aku…..
Yang Lain : ?
Seta : *berdiri* Akulah yang akan mengakhiri semua ini….. Akan kutemukan dia…… Dia yang menyebabkan semua ini….. *Tampang Horror* Akan kuhancurkan dia……
Yukiko : Kau tidak sendirian Seta!
Yosuke : Kami akan membantumu!!
Teddie : Ya Sensei!!
Naoto : Kami juga akan menemukan yang bertanggung jawab atas semua ini.
Chie : Ya! Akan kuhajar DIA…!
Junpei : Heeei…! Jangan lupakan kami!
Mitsuru : *tersenyum* ya, tentu saja kami akan membantu.
Seta : *mengangguk* Ya!
Kojiro : ………………..
Ini memang Belum Berakhir.
Selain para Persona-User,Kurosaki, Shino, Akaba, Kojiro, serta Rika dan adik2nya, di rombongan mereka juga terdapat 4 orang lainnya.
2 Orang petugas Tokyo Police Departement, Nakajima dan Akimoto.
2 Orang penjaga Tunnel, Shigehito dan Watanabe.
-
Maaf, ini perkenalan Chara dulu~~ *ditabokin*
-
Disebuah tempat lain di kota itu, sesosok bayangan menatap dengan kosong tubuh tak berjiwa didepannya. Seorang Perempuan yang tidak berdosa, Kaori Shouji.
Tokyo Underground, Dorm Tunnel. 12.00 A.M. Cuaca : ???
Ini adalah terowongan khusus untuk tempat tinggal sementara. Rika menatap adik2nya, Ryo dan Hana. Berusaha mengingat apa yang terjadi, karena dia merasa ingatannya telah menipunya.
1 Minggu yang lalu, Rika dengan jelas melihat kematian Ryo. Dilahap oleh kegelapan makhluk2 itu.
Sekarang Rika tidak yakin, apakah dia sudah mulai gila? Ataukah Ryo yang sekarang bukanlah Ryo yang dia kenal?
Tokyo Ruins. 13.00 A.M. Cuaca : Berkabut/Hujan
Didepan terowongan menuju tempat persembunyian, Kojiro menatap kosong reruntuhan kota. Meskipun waktu menujukan tengah hari, Matahari tidak pernah muncul. Cahaya itu…….
??? : Belum Berakhir……..Seta : ……Ayah?
Kojiro tersentak, lamunannya disela oleh keberadaan Seta. Seta sendiri terlihat gugup, tidak pernah membayangkan akan berbicara dengan ayahnya lagi.
Seta : Ngg…. Ayah tidak apa2?
Kojiro : *tersenyum* Ya….. Tidak apa2…
Tokyo Underground, Dorm Tunnel. Waktu yang sama.
Hana dan Ryo sedang menikmati waktu berdua di kamar mereka, seperti dulu. Ryo biasanya menatap kosong dinding kamar, lalu menceritakan imajinasinya. Hal2 yang menjadi mimpi mereka berdua, sampai sekarang. Tapi Hana merasakan kalau Ryo berbeda sekarang, meskipun dia melakukan hal yang sama seperti dulu. Tersenyum padanya dan menceritakan tentang negri impian mereka, yang dipenuhi hal2 indah. Dan bertemu Orang Tua mereka lagi.
Keraguan Hana itu tidak pernah berlanjut lagi.
Terowongan itu bergetar hebat, dan berhenti.
Ryo : ????
Hana : *ketakutan* Apa itu??
Ryo : *menggeleng* Tidak tahu…..
Hana tidak pernah menyadari, kalau salah satu dari mereka tidak akan bertahan hidup melewati hari itu.
TO BE CONTINUED
-----------------------------------------
Haaauuuh~~ X3 Tunggu Chapter 3 nyah~~~ ! XD
NOTE : Maaf yak kalo sok dramatis.... *ditimpuk meja(?)*