[ON WRITING / T] Madame Kanji Story : Season 2

Title : Madame Kanji Story : Season 2
Rating : T
Genre : Comedy
Author : Om Imo
Disclaimer : ATLUS~
Starring : My one and only dear Kanji Tatsumi

Summary :
Season 2 dari sebuah kisah Kanji di Velvet Tailor. Sebenarnya, semua yang Kanji lakukan di Velvet Tailor bukanlah mimpi belaka. Hari itu angin bertiup kencang, ada pertanda apakah hari ini? R&R?

Warning:
1. Duduklah dengan tenang di kursi anda seraya menikmati fanfic ini
2. Maaf bila ada salah kata, OOC, AU, crackfic dan gaje.
3. Jangan kaget dengan apa yang akan terjadi di season 2 kali ini.
4. Kalo mau Review boleh disini atau di http://www.fanfiction.net/s/6473562/1/Madame_Kanji_Diary_Season_2

Ane ngebuat fanfic ini soalnya keingetan anak-anak PLI yang nyepam di Kanji's thread~ ane post disini juga sebagai tanda penghormatan (?)
ENJOY~

--

…
…

WUUUSH

Tiupan angin berhembus, menggetarkan pepohonan rindang sekitar Tatsumi Tailor itu. Dedaunan mulai berguguran, menentramkan hati orang yang sedang lewat.

Tersebutlah si preman pasar—maksud kami, tokoh utama kisah ini, Kanji Tatsumi yang tengah melamun didepan rumahnya. Tatapan ngeri matanya membuat orang-orang sekitarnya bergidik dan menjauhi tempat itu. Ia mengenakan seragam Yasogami-nya—seragam musim semi tentunya.

Tapi, musim semi tidak pernah datang untuknya. Ia mungkin satu diantara segelintir perjaka yang masih single dan don’t worry be happy. Kanji terus saja mendengus di pekarangan (?) rumahnya itu sambil mulai bersenandung.

Ini dia si Kanji kanji
Lagunya enak, lagunya enak, cempreng sekali

BRAKK!

Keasyikan senandungnya terputus oleh nada yang asing dari dalam dapur rumahnya.

“Ma? Mama~ Ada apa?”

“K-Kanji-kun!!”

Mamanya Kanji, orang nomor satu dirumah itu sudah bertekuk lutut di hadapan telepon sambil bersimbah air mata.

“Mama…kenapa? Tagihan Telkom mama naik? Nanti biar Kanji hajar petugas Telkomnya…”

“Bukan begitu—DENGERIN DULU, BLEKOK,”

“Mama, ini bukan iklan GPU…Jadi ada apa?”

“Ada seseorang bernama Julia Perez menelpon kita,”

“Julia Perez siapa ma?”

“O-Oh, maksudku, Junpei Iori.” Mama Kanji menghapus air matanya. “Di-dia bilang…hiks…Igor-kun…wafat,”

Sunyi.

…
…
…

“HWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!” Kanji melongo lebar. “I-I-I-Igor-chan—leader taman lawang—meninggal!?”

“Innalillahi wa inna ilahi rojiun, nak,” Mama Kanji menepuk bahu Kanji. “Upacara pemakamannya besok di Taman Makam Okama Kalibata.”

“…Uhh…hiks, hiks…Igor-chan…”

Semua okama dunia bersedih, panutan nomor satu mereka dan their savior, Igor telah meninggalkan mereka duluan. Semoga arwah dan jasamu dikenang, amin ya rabbal alamin.

Taman Makam Okama, keesokan harinya.

Semua sudah berkumpul, menaburkan bunga bangkai disekitar pusara Igor. Ada Eliz, Marga, bahkan sebagian kru dari Velvet Tailor ikut hadir. Tiada yang bisa menghentikan tangis haru ataupun amarah akibat sang almarhum belum bayar utang.

“Yo, Kanji-kun,” Yosuke menghampiri Kanji yang masih meratapi kuburan Igor.

“Padahal…padahal dia kan mau main film layar lebar…hiks…”

“Sudahlah, Kanji-kun, artisnya sudah diganti kok, tenang saja,”

“Film apaan tuh?” Minato ikut nyeletuk.

“…Rintihan Igor Perawan,” bisik Yosuke pada Minato.

“Lalu, lalu, Kanji-sama, siapa yang akan melanjutkan Velvet Room?” Elizabeth menarik-narik baju Kanji.

“Kau benar, Eliz…Bagaimana kalau kita bangun ulang Velvet Tailor?” Kanji melancarkan idenya. “Kita kumpulin semua kru kita, terus kita cari guest baru, gimana?”

Semua yang hadir disitu mengangguk.

Akankah ide Kanji membangun Velvet Tailor kembali jadi kenyataan?
Sebagai bonus dari Prologue, sang author akan melakukan list kembali crew dari velvet Tailor


Sampai jumpa di chapter berikutnya, STAY TUNED! XD

yeeey di post disini

saya udah review sih di fanfiction

update dong

@^ Iya post disini juga
kadang di FFn sepi pengunjung soalnya
*padahal ada seubrek fic belom kelar*

LANJOT~


Dibantu Marga dan Eliz, Kanji dalam seminggu bisa memperbaiki keadaan Velvet Room peninggalan Igor jadi baru lagi. Semua benda dari sofa, karpet, kostum, dkk dijahit sendiri olehnya.

Dan hari ini, VELVET TAILOR RESMI DIBUKA KEMBALI!!

[SFX : Applause]

"Bila tertarik menjadi guest klik REG [spasi] VELVET [spasi] NAMA ANDA, kirim ke 741..." ucap Elizabeth di depan kamera TV Indo***r

“Cut, cut!” ujar Margaret menyetop Eliz sebelum ia mengeluarkan pose-pose seksi di layar kaca.

“Kok di cut sih? Kan belum dibuka line telponnya kak…”

“Sudah cukup. Kita harus kembali ke Velvet Ro—maksudnya Tailor, siapa tau udah ada guest dateng…”

“Oh ya udah deh, ayo cabut.”

Sementara itu, di backstage Velvet Tailor ada Kanji, Aigis dan Junpei lagi main Crash Bancicoot bertiga sambil Bluetooth-an pake PreyStationKillable, atau bisa disingkat PSK—sebuah konsol portable game baru buatan perusahaan game terkenal So**

Kenapa bisa ada Junpei dan Aigis? Mereka gantian shift buat ngurusin forum dan ngejahit, sementara yang lainnya lagi mengatasi order sekitar 5231434321483247248148128 jahitan baju limited edition bergambar Kanji dan Igor yang bisa dipesan pre-order ke forum.

“Dikit lagi finish—!” seru Kanji sambil muter-muter PSK-nya.

“Target Locked : Jengkol Beam, target > Junpei-kun,”

CRASH!
Junpei has been defeated by Aigis

“AAAH BANGKE! AI-CHAN, KEJAM!!” Junpei mojok.

Tapi Junpei dikacangin, sementara Aigis sama Kanji masih asyik main. Tinggal Lap terakhir sebelum pemenang akan dianugerahi Banci Points.

“YESH, GOOOL!” Kanji ngebanting PSK-nya ke lantai, sementara Aigis berlutut sedih.

TING TONG suara bel mencairkan suasana.

“Kayaknya guest tuh,” Kanji nunjuk arah luar backstage.

“Yaudah, udahan dulu mainnya. Lu-lu pada bantuin acara ngejahit tuh, biar gua urus tu tamu,”

“Roger,” sahut Aigis dengan senyum moe-nya.

Dengan secepat kilat dan tanpa memakai alat bantu hape atau gaya-gaya ala Powder Ranger, Kanji berganti baju ke tuxedo Velvet Room-nya dan standby di kursi gacoan-nya. Buku kontrak dan pena sudah ada di meja dan semua sofa nyaman siap diduduki.

Pemimpin Velvet Tailor itu mengambil lonceng kecil entah darimana dan membunyikannya seraya dengan suaranya yang gentle, ia berkata :

“Tunjukkan pesonamu, wahai tamuku,”

Kok jadi kayak acara Take Me Out yang ada di Indo***r ya? Biarkan saja lah.

Tamu itu seorang pemuda dengan kemeja hitam legam dan syal, rambutnya abu-abu dan tingginya lumayan. Yep, dia chara dari P3, tapi tidak seperti biasanya, koyo (?) yang selalu tertempel dikepalanya tidak ada.

“Hai…” Tamu itu datang dengan loyo dan duduk di sofa yang telah tersedia.

“Kok lemes bang? Mau main dulu sama eike dibelakang?”

“Nggak, gue gak homo,” Dengan loyo pun, si tamu menjawab.

“Ente siapa? Dan kenapa pengen buat kontrak disini sama eikeh?”

“Gue…Akihiko Sanada,” si tamu bersandar di sofa. “Loh kok? Bukannya yang ada disini kakek-kakek muka homo yang idungnya panjang? Kenapa dia?”

“Isdet gan, kata Elizabeth dia ketauan belum bayar utang terus rekening dia di bank Cen***y diblokir, jantungan, isdet dah.”

“Oh,” Akihiko ngeliat kanan-kiri. “Mana asistennya? Biasanya ada?”

“Ah, banyak maunya banget sih lo. Gua panggilin ban serep-nya aja deh, asisten gua lagi jalan-jalan semua,”

Kanji menjentikkan jarinya dan muncullah dua asisten serep Kanji lengkap dengan kostum Velvet Room dan sedikit cadar penutup muka. Siapa aja? Yang satu cewek berambut hitam dengan bando merah kesayangannya menjadi ‘Margaret’ serta satu lagi cowok yang akrab dengan headphone orange yang serasi dengan warna rambutnya menjadi ‘Elizabeth’.

Yep, pasti pembaca udah tahu siapa aja. Well, kita lanjut.

“Udah nih dua asisten gue, gimana, seksi gak?”

‘Elizabeth’ memukul kepala Kanji dengan Precious Bookmark, sementara ‘Margaret’ menendang kursi Kanji.

“Yang rambut orange seksi tuh,” masih dengan loyo Akihiko tersenyum. “Boleh gua bawa pulang,”

“Hah? Katanya tadi lu gak homo, gimana sih!?” ujar ‘Elizabeth’ kesal.

“Yaah gimana ya? Tiba-tiba gua pengen gitu…”

“Eh udah woy! Homonya entar aja ama eike—Maksud gue, lu mau apa kesini?” Kanji mengalihkan pembicaraan.

“He? Oh iya. Gua mau buat kontrak sama lu buat ngelawan bini—maksud gua, temen baik gue, akhir-akhir ini dia ngomel mulu terus ngajakin belanja mulu, pengen gua mutilasi. Udah tau dompet gua kosong masih aja ngeloyor ngebeli Batagor, wong enak-an pempek…”

Ini orang loyo kok curhatnya panjang bener yak pikir ‘Margaret’

“Ooh temen, siapa namanya?” ‘Margaret’ nyeletuk.

“Kirijo Mitsuru,”

“Terus pertanyaan gue, kenapa lu loyo begini?”

“Duit gue diraib terus seluruh stok koyo di rumah gue disita,”

“Lah apa hubungannya ama koyo?” Kanji geleng-geleng.

“Tuh koyo ada pelet ceweknya—eh nggak, cuma buat sakit kepala gue doang,” Aki bersiul-siul sendiri.

“Yaudah deh, ini tanda tangan disini,”

Kanji menyerahkan pena dan buku kontrak, Aki dengan senang hati menandatangani kontrak dan mengembalikan kontrak tersebut pada Kanji.

“Oi ‘Margaret’, Persona sama posisi dia di forum apa?” tanya Kanji.

“Nih baru keluar, sesuai dengan data dirinya, ia cocok menjadi Moderator HTL, dengan nick ID Aki-Aki Superhero, lalu personanya……Pixie?”

“HTL apaan btw?” tanya ‘Elizabeth’.

“Homo Tapi Loyo,” jawab ‘Margaret’ sambil mencatat nama Aki di forum. “Anda silakan datang kemari kapan saja untuk membayar jasa kami di Velvet Tailor, terimakasih!”

“Jelek banget HTL, ga ada nama lain gitu?” pinta Aki.

“Ada NS tuh, lu mau emangnya?” tawar Kanji.

“Wah boleh, apaan?”

“Nyosor Stripteaser, jadi ntar lu ada di iklan beberapa TV buat promosiin Velvet Tailor,”

“Bah, kagak deh. Ntar gue bikin malu kampung,”

Akihiko (walau masih loyo) pun meninggalkan Velvet Tailor dengan senyum yang berbunga-bunga.

“Asik deh, Re-opening udah dapet satu guest!” Kanji menari-nari perut di atas meja.

“LO NGAPAIN SIH NGEJADIIN KITA ASISTEN!?” Yukiko nge-glare Kanji.

“We-weits sabar mbak, sabar! Nanti aye traktir teh Oolong dengan bulu idung Igor deh,”

“MANA GUA MAU!? BALIKIN KEPERAWANAN GUE!” Yosuke mulai ngomel.

“LO DARI DULU UDAH GA PERAWAN, BELAGU LO! SINI BERANI LO SAMA GUE!?” Kanji mulai jadi preman mode on. “SOTOY LO DASAR BANCI!”

“YANG BANCI SIAPA SIH!? LO KANJI MONROE AJA BELAGU LO! GUE KAN YOSUKE PERSIK!”

“APA KATA LO!? GUE GINI-GINI MAHAL LHO!”

“HALAH, HARGA LO DI HOMOMART MAH CUMA GOCENG! GUE DONG CEBAN,”

“AH BEDA LIMA REBU DOANG!”

“Woi, woi udah woi! Masih banyak jahitan belom kelar,” Yukiko menengahi mereka berdua.

“Iya deh, mari kita manfaatkan waktu untuk hal yang baik,” Yosuke menuju backstage.

“Update Twitter dulu dong, oh ya lupa bilang gue ke forum kalo kita udah punya twitter : @V3Lv3d_Gahoelz,” lanjut Kanji.

“Yaudah terserah lu, jangan lupa bikin Oolong-nya. Sekalian gitu sama teh Sarigorwangi buat yang lagi pada kerja,” Yukiko menambahkan.

“Kan tadi si Eliz ama Marga lagi beli di pasar, nanti mereka juga balik,”

Hari pun berlalu dengan tenang… dan cerita guest pertama berakhir, walaupun Margaret sama Elizabeth belom balik dari belanja mereka.

--

silakan direview

bwahahahaha

sumpah ngakak, HTL